Semarang - Tiga oknum polisi berseragam tega
menghajar seorang pelajar SMA yang bernama Zendi Asmoro Dwi Prasetyo
(17) hingga babak belur. Ironisnya ketika korban berupaya melaporkan
aksi pengeroyokan tersebut malah diusir oleh petugas jaga di Polrestabes
Semarang. Aksi pengeroyokan yang dilakukan
terjadi ketika Zendi melintas di Jalan Dr Sutomo, tepatnya di depan
”warung kucing” Si Doel dekat markas Kepolisian Resor Kota Besar
Semarang, Jumat (16/9) dini hari. Ketika Zendi melaju dari arah timur,
tiba-tiba tepergok razia sepeda motor yang digelar oleh petugas
Polrestabes Semarang.
“Merasa takut kena tilang, Zendi pun
berusaha membalikkan arah motornya. Namun tiba-tiba dihadang tiga oknum
polisi berseragam dan dipukuli,” ujar Prayitno (39), ayah korban yang
tinggal di Jalan Dr Wahidin No 195-A, Kaliwiru, Candisari, Semarang
ini, Senin (19/9).
Menurutnya, akibat aksi ketiga oknum
polisi tersebut, anaknya langsung pingsan karena terluka memar di
sekujur tubuhnya. Anehnya, saat mau melaporkan kejadian itu malah
disuruh pulang kerumah.
“Akhirnya, saya melaporkanya Sabtu (17/9) sekitar pukul 03.00 Wib, usai kejadian,” tandasnya.
Dalam laporannya bernomor
LP/1765/XI/2011/Jateng/Restabes, korban mengaku telah dihajar dengan
tangan kosong dan sebuah sapu oleh ketiga polisi yang malam itu sedang
melakukan razia. Karena itu keluarga korban meminta Kapolresta Semarang
harus menindak tegas ketiga oknum polisi tersebut.
“Saya nggak terima, kalau memang anak
saya salah ya tilang aja. Jangan main fisik sperti itu, memangnya anak
saya mencuri,” ujar ayah korban.
Namun Kasubag Humas Polrestabes
Semarang, AKP W Napitulu, mengaku belum mengetahui adanya laporan
pengeroyokan yang diduga dilakukan tiga oknum anggotanya tersebut.
”Saya belum mendapat laporan
penganiayaan itu. Namun jika itu benar, siapa pun yang terbukti
melakukan tindak pidana harus diproses,” tegasnya.
Sumber: yustisi.com
0 komentar:
Posting Komentar