Disergap Pencuri Dikebun Cabe - Bengkulu, berita kriminal, kawanan pelaku pencurian satu ini di Kabupaten Kepahiang provinsi Bengkulu, betul-betul sadis tak segan-segan melukai korban. Sebagaimana dialami Sumidi (39), warga Desa Tangsi Duren Kabawetan Kabupaten Kepahiang, dia dihadang pencuri. Secara membabi buta pria tak dikenal itu menebas korban dengan golok. Akibatnya, Sumidi mandi darah yang berasal dari luka bacok di kepala dan tangannya.
Aksi sadis bandit tersebut berlangsung di dekat kebun cabai yang sedang dijaga korban, Desa Tangsi Duren, Senin (12/12) tengah malam pukul 23.30 WIB. Kondisi korban yang mengalami luka terbilang serius, memaksanya dirujuk ke ke RS M Yunus Bengkulu setelah mendapat pertolongan pertama di RSUD Kepahiang.
“Usai membacok secara membabi buta di bagian kepala, pelaku langsung kabur ke arah timur karena saya berteriak minta tolong. Penglihatan saya sempat terhalang karena darah mengucur deras menutupi kedua mata. Meskipun demikian saya sempat mengejar pelaku yang kabur menyusul dua pelaku lainnya yang menunggu di kejauhan,” ungkap Sumidi, ayah satu anak ini saat di ruang observasi RS M Yunus, kemarin (13/12) pagi.
Diceritakannya, insiden terjadi saat ia beranjak meninggalkan kebun cabai yang dijaganya, bermaksud tidur. Namun saat berjalan menuju pondok, tiba-tiba muncul pelaku dengan sebilah parang langsung menebas kea rah kepala korban sebanyak tiga kali. Beruntung tebasan ketiga dan keempat hanya mengenai kedua tangan yang digunakan korban untuk menangkis golok pelaku.
Pelaku diduga telah mengintai korban sejak lama. Hal ini terbukti dari kulit kacang yang berserakan di tempat dua orang pelaku lainnya menunggu temannya membacok korban.
Ketiga OTD tersebut diduga kesal karena korban tidak beranjak pulang dari kebun cabai yang dijaga. Akibat insiden ini, korban mengalami luka robek di kepala sebanyak tiga tebasan. Sedangkan tebasan lainnya mengenai punggu tangan kanan dan rluka robek dari jari hingga punggung tangan kiri hingga memutuskan uratnya.
Bukan Yang Pertama
Menurut korban, bukan hanya kali ini dirinya disatroni maling. Tahun lalu, dirinya sempat menemukan jejak kaki di sekita pondoknya saat ia sedang menjaga kebun cabai yang rentan terhadap aksi pencurian. Namun ia tidak memperdulikan kejadian tersebut hingga insiden berdarah menimpanya kali ini.
“Sudah lima malam saya menjaga cabai yang masih hijau ini. Saya tidak merasa punya musuh atau telibat masalah dengan orang lain. Kemungkinan dua pelaku lain kenal dengan saya sehingga menunggu di kejauhan. Sedangkan pelaku yang membacok saya tidak kenal,” pungkas korban yang mengaku pelaku yang membacoknya memiliki ciri rambut keriting dan berbadan gempal dengan tinggi sekitar 160cm.
Sumber: harianrakyatbengkulu.com
0 komentar:
Posting Komentar